Jumat, 24 Februari 2017

Falsafah Lima Jari

1. Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung 2. Ada si telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah 3. Ada si jari tengah yang sombong dan suka mengasut jari telunjuk 4. Ada jari manis yang suka memberi teladan baik dan sabar, sehingga diberi hadiah cincin 5. Dan ada jari kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf( ingatkah anda di waktu kecil, kalau kita berbaikan dengan musuh pasti kita saling sentuh jari kelingking)

Kamis, 23 Februari 2017

Kata Kang Santri

BAHAGIA ITU PILIHAN

Terkadang yang indah bukanlah yang terbaik.....
Yang terlihat sempurna tak menjanjikan bahagia . Namun jika dapat menerima kekurangan menjadi kelebihan, di situlah nilai kesempurnaan.Oleh karena itu janganlah mencari yang sempurna di mata, tapi carilah yan serasi dijiwa. Ingatlah....hidup tak selamanya cerah....adakalanya gulita
Hidup tak selamanya di atas... adakalanya kita mesti rela di bawah
Hidup tak selamanya indah...adakalanya kepedihan merasuk dalam sukma.
Hidup tak selamanya sehat... adakalanya rasa sakit mendera
Hidup tak selamanya gembira.. adakalanya duka melanda

Hidup tak selamanya berjaya.. adakalanya gagal menghampiri jiwa
           Itulah kehidupan,
tapi jangan dijadikan sebagai alasan untuk membiarkan hidup kita sengsara.
 Bahagia itu pilihan.Kita yang harus menciptakan.
Jika hujan ibarat kesulitan, sedangkan matahari ibarat kebahagiaan, maka kita membutuhkan keduanya untuk melihat indahnya pelangi. Bersabarlah dalam mengarungi hidup , ada suka duka itu sudah pasti.
 Luruskan niat, sempurnakan ikhtiar, mantapkan dengan tawakkal. Akan ada saatnya kesuksesan mampu kita raih.

Rabu, 01 Februari 2017

Kitab Ta'limu Al-Muta'allim : Bimbingan bagi Pelajar dalam Menuntut Ilmu

Ikhwan fillah...saya disini mempromosikan kitab klasik yang sering dipelajari di pesantren-pesantren.Kitab ini bila diamalkan, insya Allah kita akan mendapatkan ilmu yang manfaat dan berkah.


Kitab Ta’limul Muta’allim adalah salah satu Kitab klasik yang dikarang oleh Syeh Al-Zarnuji kurang lebih pada abad VI Hijriyah. Yaitu zaman kemerosotan dan kemunduran Daulah Bani Abasiyah atau periode kedua Dinasti Abasiyah sekitar tahun 296-656 H.

Dalam Al-Mausu’ah disebutkan bahwa Imam Zarnuji nama lengkapnya adalah Burhanuddin Al-Zarnuji (Nu’man bin Ibrahim), seorang ahli bahasa dari Bukhara, wafat tahun 1242 H, mempunyai karangan Kitab Al-Muwadhah “Syarah Kitab Maqamat”, karangan Al-Nariri. Dan yang terkenal dengan Kitabnya “Ta’limul Muta’allim Thariq Al-Ta’allum” yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin sekitar tahun 1200.[1]

         Kitab ini menurut pengarangnya sendiri diberi nama “Ta’limul Muta’allim Thariq Al-Ta’allum” yang mempunyai pengertian bahwa Kitab ini merupakan bimbingan terhadap santri atau siswa dalam belajar atau menuntut ilmu.[2]

        Pada pokoknya Kitab Ta’limul Muta’allim mempunyai pengertian sebuah kitab yang memberikan bimbingan kepada siswa dalam proses menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat atau dengan kata lain berhasil atau berguna.
Kitab Ta’limul Muta’allim adalah salah satu Kitab klasik yang dikarang oleh Syeh Al-Zarnuji kurang lebih pada abad VI Hijriyah. Yaitu zaman kemerosotan dan kemunduran Daulah Bani Abasiyah atau periode kedua Dinasti Abasiyah sekitar tahun 296-656 H.
          Lebih singkatnya Kitab Ta’limul Muta’allim ini menerangkan permasalahan yang dimulai dari niat mencari ilmu dan memilih ilmu sampai hal-hal yang menjadikan ilmu itu busa manfaat yang diantaranya siswa harus memiliki sikap ta’dzim pada seorang guru dan menghormati kawan-kawan atau teman-temannya yang sama-sama mencari ilmu dengannya, serta cara-cara yang memudahkan mereka untuk mempertahankan ilmu yang dimiliki atau dengan kata lain hafal atau ingat selamanya.

  Sikap ta’dzim yang tertuliskan di atas lebih lanjut diterangkan bahwa sikap itu haruslah dimiliki siswa dalam melalui proses pembelajaran dan selamanya. Sikap ta’dzim ini merupakan sikap memulyakan atau mengagungkan guru serta sopan atau raman terhadap siapapun. Dengan memulyakan pendidik (guru) inilah salah satu jalan akan membawa siswa untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

   Adapun kandungan Kitab Ta’limul Muta’allim yaitu memuat beberapa hal :
a. Bimbingan belajar dan etika belajar bagi penuntut ilmu.
b. Kata-kata nasehat dan tentang akhlak bagi penuntut ilmu.
c. Kata-kata mutiara yang dibumbui kisah-kisah para ulama’ yang telah berhasil mendapatkan ilmu bagi penuntut ilmu.
d.      Syair-syair yang tata bahasanya sangat indah.[5]

Disisi lain kandungan Kitab Ta’limul Muta’allim khusus membahas tentang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu Kitab tersebut mendapatkan pujian dari Ahmad Fuad Al-Ahwani, sebagai berikut :

وعند نا أ ن السر في شهرة هذاالكتا ب راجع الي عنوا نه من جهة والي انه كتا ب خا ص  بالتر بية والتعليم فقط و مثل هذه التأ ليف الخا صة

 Menurut saya  bahwa rahasia tenarnya Kitab ini (Ta’limul Muta’allim) dari satu segi disebabkan karena judulnya dan segi lain karena Kitab tersebut membicarakan pendidikan dan pengajaran khususnya bimbingan belajar bagi siswa. Karangan seperti ini sedikit sekali dipangkuan kaum muslimin.[6]


[1]Muhammad Syarif Ghorbal, Al-Mausu’ah Al-Arabiyah Al-Muyassaroh, Darul Qaumiyah Littab’ah wan Nashr, Mesir, 1965, hal 923.
[2]Ibid, hal 934.
[3]Aly Musthofa Ya’kub, Etika Pelajar Menurut Al-Zarnuji, Majalah Pesantren P3M, No III/ Vol. 03/ 1986, hal 79.
[4]Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’limul Muta’allim, Syirkah al-Ma’arif, Bandung, t.th., hal. 3.
[5]Ali As’ad, Terjemah Ta’lim Muta’allim, CV. Menara Kudus, Kudus, 1988, hal 10 – 11.
[6]Ahmad Fuad Al-Ahwani,  At-Tarbiyah Fil Islam, Darul Ma’arif, Jakarta, 1988, hal. 238.

Kalau pengen memperdalam lebih dalam lagi, bisa di download di play store atau belajar langsung ke guru ngaji bloggers.......
     
       

Keutamaan Bershalawat kepada Rasulullah SAW

  Ikhwan fillah rohimakumullah...kali ini saya mau ngepost sedikit ilmu nih mengenai keutamaan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Meskipun sedikit, tapi mudah-mudahan bermanfaat.


          Dalam ibadah sehari-hari, sebenarnya ada sebuah perbuatan ringan yang apabila kita lakukan mendatangkan akibat yang maha dahsyat, dan apabila kita tinggalkan maka kita termasuk golongan orang yang tidak berbalas budi. 
          Pada saat kita telah diberi bantuan oleh orang lain, sudahlah pasti akan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, atau mungkin mengucapkan doa untuk kebaikannya. Begitu pula dengan Rasulullah Saw yang telah mengeluarkan kita dari lembah kegelapan menuju alam terang benderang, maka sudahlah pantas bagi kita untuk selalu mengucapkan sholawat dan salam atas beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kecintaan kita atas segala jasa dan perjuangan yang tak tertandingi di alam jagad ini.
Bila kita ingin mengetahui bahwa shalawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan firman Allah Swt dalam al-Quran: 
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا  
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56).

      Dari ayat tersebut kita mengetahui, Allah Swt saja sang Pencipta jagad raya dan mahkluk seluruh dunia termasuk diri kita yang kecil ini, mau bershalawat terhadap Nabi Muhammad Saw, dan juga para malaikat yang telah dijamin tak akan berbuat kesalahan turut bershalawat terhadap nabi, mengapa diri kita yang telah diselamatkan beliau masih melupakan ibadah yang teramat mulia ini. Sesungguhnya perbuatan seseorang menunjukkan pada perangai dirinya.
      Manfaat shalawat sangat banyak apabila kita istiqomah mengamalkannya, diantaranya:

1). Shalawat membersihkan dosa
Sabda Nabi Saw:

صلّو عليّ فإن الصلاة علي زكاةٌ لكم واسألوا الله لي الوسيلة، قالوا وما الوسيلة يا رسول الله؟ قال: أعلى درجةٍ في الجنة لا ينالها إلا رجلٌ واحدٌ وأنا ارجو أن يكون أنا هو. (رواه أحمد في مسنده)
“bacalah shalawat atasku karena sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah”. Para sahabat bertanya: “apakah wasilah itu?” beliau menjawab: “derajat yang paling tinggi di sorga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya”.

2). Shalawat berpahala sepuluh rahmat Allah dan menghapus sepuluh kesalahan
Sabda Nabi Saw:
من صلّى علي صلاةً واحدة صلى الله عليه عشر صلوات وحطّ عنه عشر خطيآت (رواه النسائي)
“barangsiapa yang membaca shalawat atasku satu shalawat maka Allah akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya dan menghapus sepuluh kesalahannya” (HR. Nasai)

3). Dikabulkan hajat di dunia dan akhirat
Sabda beliau Saw:
من صلى علي في اليوم مائةَ مرّةٍ قضى الله له مائةَ حاجةٍ، سبعين منها في الآخرة وثلاثين في الدنيا
“barangsiapa yang membacakan shalawat untukku pada suatu hari seratus kali, maka Allah akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jam’ul Jawami’, Hal: 796)

4). Terangkatnya derajat manusia
Sabda beliau Saw:

من صلى عليّ من أمتي مخلصاًَ من قَلبِه صلاةً واحدةً صلّى اللهُ عليه عشر صلواتٍ ورفع عشر درجاتٍ ومحا عنه عشر سيئاتٍ. (رواه النسائ)
“barangsiapa di antara umatku yang membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Allah menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan”. (HR. Nasai)

5). Menjadikan doa cepat terkabul
Bahwasanya Umar bin Khattab Ra berkata: “Saya mendengar bahwa doa itu ditahan diantara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan shalawat atas nabi Muhammad Saw”. (Atsar Hasan, Riwayat Tirmizi)

Ikuti postingan saya selanjutnya ya..